Gunung Agung
Kabupaten Karangasem – Bali – Indonesia
Gunung Agung
|
Bagi
masyarakat Bali, Gunung Agung adalah gunung suci yang merupakan
pertanda keagungan Yang Maha Kuasa. Satu kejadian yang cukup
menggemparkan terjadi ketika Gunung Agung meletus pada tahun 1963 dan
menewaskan sekitar 1.000 orang serta merusak lebih dari 100.000 rumah
penduduk. Namun, anehnya bencana alam tersebut tidak membuat kerusakan
yang berarti terhadap Pura Besakih yang letaknya kira-kira hanya 1 km
dari kawah Gunung Agung.
Kejadian lainnya, kira-kira 40 hari sebelum bencana letusan Gunung Agung terjadi, pemerintah Indonesia telah mencanangkan event Ekadasa Rudra (perayaan setiap seratus tahun Pura Besakih) pada tanggal 8 Maret 1963 sebagai event kunjungan
wisata internasional. Meskipun sejak akhir bulan Februari 1963 Gunung
Agung mulai menunjukkan aktivitas yang cukup membahayakan, seperti
menyemburkan asap, debu, serta mengeluarkan suara gemuruh, akan tetapi
pemerintah Indonesia enggan mengundurkan tanggal penyelenggaraan ritual
tersebut. Namun pada akhirnya, event itu ditangguhkan juga
hingga tahun 1979 karena alasan keselamatan para wisatawan. Yang cukup
mengherankan, letusan dahsyat Gunung Agung baru benar-benar terjadi pada tanggal 17 Maret 1963 (versi yang lain menyebutkan tanggal 18 Maret) setelah para turis meninggalkan lokasi rencana perayaan Ekadasa Rudra tersebut.
Gunung
Agung termasuk obyek wisata pendakian terkemuka di Indonesia. Sebagai
gunung berapi yang masih aktif, Gunung Agung menyajikan panorama kepulan
asap dan semburan pasir dan kerikil dari lubang kawah yang menganga
dengan diameter 500 meter. Jika cuaca sedang cerah, dari puncak gunung
ini wisatawan dapat menikmati pemandangan kota-kota di sekitarnya.
Keindahan alam inilah yang menarik wisatawan untuk mendaki puncak Gunung
Agung.
Supaya
aktivitas pendakian berjalan aman, ada beberapa pantangan yang harus
dihindari oleh para pendaki gunung ini. Pantangan pertama adalah mendaki
saat berlangsungnya perayaan keagamaan di Pura Besakih maupun Pura
Pasar Agung. Pantangan lainnya, bagi wisatawan perempuan sebaiknya tidak
mendaki ketika sedang datang bulan. Sebab, menurut kepercayaan
masyarakat setempat, apabila dua pantangan tersebut dilanggar akan
mengundang musibah.
Gunung Agung terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Indonesia. Untuk menuju Gunung Agung via Pura Besakih, wisatawan dapat memulai perjalanan dari Kota Denpasar dengan jarak sekitar 25 km ke arah utara. Alternatif lainnya, wisatawan dapat menempuh perjalanan dari Kota Semarapura (Kabupaten Klungkung) ke Pura Besakih menggunakan angkutan umum (bemo)
Untuk aktivitas pendakian, wisatawan dapat menempuh dua jalur, yaitu rute dari Pura Besakih dan rute dari Pura Pasar Agung. Rute dari Pura Besakih boleh dibilang cukup populer, karena melalui rute ini pendaki akan sampai di puncak tertinggi Gunung Agung. Dari Pura Besakih, wisatawan dapat menempuh perjalanan hingga ke tempat perkemahan dengan waktu tempuh sekitar 4 jam berjalan kaki. Selanjutnya, pendakian terakhir melewati punggung gunung yang cukup datar hingga mencapai puncak/tubir kawah dengan waktu tempuh + 2 jam. Sementara itu, pendakian dari Pura Pasar Agung menuju puncak memakan waktu antara 3—4 jam. Hanya saja jalur pendakian melalui rute Pura Pasar Agung jauh lebih terjal dibandingkan dengan rute Pura Besakih.
Aktivitas
pendakian dianjurkan dilakukan pada musim kemarau, antara bulan
Juli—September, karena pada musim hujan rute pendakian akan lebih
berbahaya, jalan lebih licin, dan suhu di puncak gunung dapat turun
secara drastis. Oleh sebab itu, para pendaki juga sebaiknya melengkapi
peralatan seperti pakaian tebal untuk menjaga suhu tubuh, lampu senter
untuk penerangan, serta makanan dan minuman secukupnya karena total
waktu naik-turun gunung dapat mencapai 15—20 jam.
Untuk memudahkan pendakian, wisatawan dapat menyewa jasa pemandu (guide)
.Selain itu, apabila wisatawan memerlukan peralatan mendaki, pengunjung
dapat menyewanya di sekitar lokasi pendakian. Jika ingin menyewa
penginapan untuk istirahat atau sekedar menunggu waktu memulai
pendakian, wisatawan dapat menginap di Pura Besakih maupun Pura Pasar
Agung atau menyewa losmen di sekitar pura. Untuk memenuhi kebutuhan
perut wisatawan jangan khawatir, di sekitar Pura Pasar Agung dan Pura
Besakih terdapat warung makan yang menjual makanan khas Bali.
0 komentar:
Posting Komentar